Bongkar Merdeka. com | Jakarta, -
Pengamat politik dari
Universitas Kristen Indonesia (UKI) FX Gian Tue mengaku, Pj Gubernur DKI
Jakarta Heru Budi Hartono memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah pusat.
Hal ini menjadi katalis positif bagi komunikasi pembangunan yang kemudian
terbukti lebih progresif.
“Banyak pihak telah memperkirakan hal ini
sejak awal, seperti adanya akselerasi dalam pembangunan sodetan BKT, LRT maupun
MRT hingga persiapan pembangunan Giant Sea Wall yang semakin diprioritaskan
pasca semakin kritisnya pemukiman tepi
pantai akibat meningginya air laut,” ujar Gian di Jakarta, Rabu , tgl, (11/1/2023)
Gian menyatakan, adanya isu bahwa seolah Heru
Budi ingin menghapus jejak Anies Baswedan di Jakarta tidak bisa diterima sebab
ada keterbatasan wewenang seorang Pj Gubernur.
“Tetapi nanti bisa kita lihat dalam
Rencana Pembangunan yang disusun di masa PJ Gubernur baik itu RPJMD 5 tahunan
maupun RKPD. Tentu saja kinerjanya akan lebih terasa pada tahun 2023 ini, jadi
perlu ditunggu. Karena, 100 hari masa pemerintahannya juga sebenarnya di akhir
tahun yah tentu saja sekedar melanjutkan dan mempersiapkan rencana pembangunan
di tahun baru ini,” jelas Gian.
Hal senada dikatakan Peneliti Forum
Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus. Menurut Lucius, sebagai
Pj Gubernur, kinerja 100 hari pertama Heru Budi Hartono nampak cukup memuaskan.
“Keterbatasan wewenangnya sebagai Penjabat
tak membuatnya enggan untuk membangun inisiatif. Normalisasi sungai yang paling
terlihat, sebuah program yang tak begitu konsisten dijalankan oleh gubernur
terdahulu,” ujar Lucius.
Lucius menyatakan, keterbatasan kewenangan
sebagai Penjabat juga coba diatasi Heru dengan melakukan pendekatan dan
komunikasi dengan elit politik DKI seperti DPRD. Komunikasi yang dibangun
sukses memuluskan pembicaraan tentang anggaran DKI 2023.
“Intinya Heru cukup punya kemauan untuk
bekerja. Dan ia nampak sedang ingin menunjukan hasilnya dari waktu ke waktu,”
tandas Lucius.
Sementara itu, peneliti GMT Institute
Agustinus Tetiro menyatakan, kinerja 100 hari Heru Budi di Jakarta layak
diapresiasi, karena berhasil membuat sejumlah terobosan yang dirumuskan dalam 3
prioritas yaitu penanganan banjir, transportasi massal, dan antisipasi
perlambatan ekonomi yang berpotensi resesi tahun ini.
“Tahun ini, DKI Jakarta harus bisa
mengantisipasi kondisi ketidakpastian ekonomi dan potensi goncangan politik.
Heru Budi sudah di jalur yang benar dalam hubungannya dengan pemerintah pusat
dan sejumlah elemen di DKI Jakarta,” tegas Gusti, sapaan Agustinus Tetiro.
Menurut Gusti, Heru Budi harus tetap bisa
menjaga fokus kinerjanya, terutama dalam mempersiapkan Jakarta menjadi salah
satu poros ekonomi global, khususnya dalam masa transisi pemindahan ibu kota ke
IKN. “Jakarta berada di tangan yang tepat. HBH bisa membawa Jakarta lebih baik
setelah 100 hari ini,” kata Gusti.
Penulis : Vid/ tim
Editor : Redaksi
Social Footer