Bongkar News

BKPSDM Kabupaten Bogor Luncurkan Aplikasi SIMANTAP


Bongkar Merdeka.com I Bogor  - Pemerintah Kabupaten Bogor luncurkan aplikasi Strategi Implementasi Kebijakan Manajemen Talenta Berbasis Model Komposit Kinerja Pegawai (SIMANTAP), untuk membangun kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bogor guna mencetak ASN yang profesional dan berdaya saing, serta calon pemimpin yang kompeten, juga untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis digital melalui penerapan sistem merit. Kegiatan berlangsung di Auditorium Setda, Selasa (18/10/2022).

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, diluncurkannya aplikasi SIMANTAP diharapkan dapat menciptakan proses manajemen talenta ASN yang profesional dan objektif berbasis bank data. 

“Sehingga proses promosi dan mutasi itu berdasarkan kompetensi pegawai, dan sesuai portofolio pegawai mulai dari kedisiplinan, target kinerja, etos kerja. Kalau sistem ini sudah berjalan, kedepan open bidding tidak lagi dipakai dalam proses mutasi dan promosi eselon II, III dan IV, tinggal cari di kotak sembilan yang memang sudah teruji berdasarkan sistem,” tegas Plt Bupati Bogor.

Seperti diketahui sistem merit belum menyeluruh terselenggara di Kabupaten Bogor, sehingga posisi manajemen ASN berada di posisi papan tengah. Kehadiran SIMANTAP menjadi solusi dalam meningkatkan pengembangan karir, sistem informasi pegawai dan kompetensi ASN di Kabupaten Bogor. 

Bahkan berdasarkan hasil penilaian Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), pada semester II tahun 2022 indeks sistem merit di Kabupaten Bogor naik dari 157 meningkat jadi 287 poin dengan predikat hasil baik. Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan indeks sistem merit pada 2023 sebesar 390 poin atau predikat sangat baik.

Selanjutnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menuturkan, SIMANTAP dibangun sebagai upaya mencetak ASN yang profesional dan melahirkan calon pemimpin yang kompeten. Dengan SIMANTAP, pemetaan talenta pegawai dibangun melalui dua sumbu, X dan Y, yaitu pertama kualifikasi pendidikan, kompetensi dan potensi, dan kedua dari capaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) kemudian ditambah penilaian atasan dan rekan kerja dan otomatis masuk ke sistem SIMANTAP. 

“Kami berharap berbagai aplikasi ini dapat berjalan optimal dan efektif sehingga memudahkan dalam pemetaan, penilaian kinerja, menggali talenta, serta lebih menjamin objektivitas pembinaan ASN,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, ciri-ciri negara maju dilihat dari tiga aspek antara lain dilihat dari kualitas SDM-nya, reformasi birokrasinya, pembangunan infrastruktur dan ekonomi. SIMANTAP hadir untuk meningkatkan kualitas SDM ASN di Kabupaten Bogor, juga merupakan implementasi kebijakan dari Menpan RB Nomor 3 tahun 2020 tentang Manajemen Talenta Dengan Sistem Merit.

“SIMANTAP ini aplikasi penghubung (interoperabilitas) antara beberapa aplikasi yang kita gunakan seperti Sicantik, absensi apel pagi-sore menggunakan sistem, laporan harian kinerja pegawai yang terintegrasi dengan aplikasi Simantap, sehingga secara otomatis capaian kinerja akan masuk ke kotak 9, jadi penilaiannya lebih objektif,” jelas Kepala BKPSDM Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan.

Tambah Irwan, tahap selanjutnya adalah menginput data 14 ribu ASN se-Kabupaten Bogor kedalam aplikasi SIMANTAP, setiap ASN wajib membuat akun untuk menginput data, mulai dari kualifikasi pendidikan, kompetensi dan lainnya.

“Kita akan sosialisasikan melalui Kasubag Umpeg di tiap SKPD agar mendorong seluruh pegawai ASN-nya melakukan input data. Selain dapat mencetak ASN berkualitas dan kompeten, juga dapat meningkatkan indeks sistem merit kita, jika sistem informasi manajemen pegawai sudah terupgrade, kita bisa mencapai level 5 atau berada di papan atas. Kami juga akan buat surat edaran supaya setiap ASN buka akun dan update data kedalam aplikasi SIMANTAP,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini juga, Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyatakan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bogor atas diluncurkannya aplikasi SIMANTAP. “Saya lihat sudah bagus Kabupaten Bogor punya potensi lima besar di Jawa Barat indeks sistem meritnya, sangat mungkin karena sistem ini sedang dijalankan,” imbuhnya. 

Turut hadir Kepala BPSDM Provinsi Jabar, Widyaiswara Jabar, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor, Kepala Perangkat Daerah, Camat se-Kabupaten Bogor juga diikuti secara luring 14 ribu ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor. (Vid/hms)

Type and hit Enter to search

Close