Bongkar News

Kejeruan Metar Bilad Deli Mengadakan Istiadat Junjung Kasih Kepada Raja Metar XI



Bongkar Merdeka.com | Medan,-

Acara istiadat Junjung Kasih merupakan tradisi dan acara adat yang terus dilakukan, dipertahankan dan dilestarikan Kejeruan Metar Bilad Deli setiap setahun sekali. Digelar pada Senin (01/05/2023), bertepatan dengan Hari Buruh Internasional di kediaman Raja Metar Bilad Deli XI, Jalan Abdul Sani Muthalib, Pasar II Barat, Medan Marelan, Junjung Kasih yang bermakna tulus dan sepenuh hati diselenggarakan dengan sangat hikmat, dimana nuansa adat budaya Melayu begitu sangat terasa dan kental. 

Dihadiri Raja Metar Bilad Deli XI, Tuanku engku Muhammad Fauzi, S.Kom, M.H, bergelar Al Mulk Akbar Shah Ibnu Tengku Zaini yang duduk di tempat yang lebih tinggi, tradisi istiadat Junjung Kasih dihadiri para Datok perangkat, Tengku dan Orang Kaya bergelar serta tamu undangan khusus yang kompak menggunakan busana Melayu. Pria dengan baju teluk belanga lengkap kain samping berpeci dan wanita berbaju kurang berbusana muslimah. 

Dalam istiadat Junjung Kasih, sebelum Raja Metar Bilad Deli XI, Tuanku Tengku Muhammad Fauzi menyampaikan muqaddimah dan menyampaikan titah, satu persatu khususnya para perangkat Datok dan Tengku bergelar yang pria secara bergantian menghadap Raja memberikan salam hormat. 

Tuanku Muhammad Fauzi dalam muqaddimah dan titah yang disampaikan menegaskan bahwa Junjung Kasih di lingkungan Kejeruan Metar Bilad Deli akan terus dilaksanakan setiap tahunnya di perayaan Hari Raya Idul Fitri (lebaran), dan semoga semakin dapat meningkatkan rasa persaudaraan bukan persaingan diantara sesama perangkat adat, para Datok yang diamanahkan tanggung jawab yang diharapkan menjadi contoh teladan bagi masyarakat.

Permohonan maaf lahir dan batin kepada semua yang hadir serta ucapan terima kasih juga disampaikan Tuanku Muhammad Fauzi atas tugas yang telah dilakukan semua perangkat adat Kejeruan Metar Bilad Deli yang sangat maksimal dalam satu tahun terakhir ini, diantaranya tugas-tugas telah melaksanakan kegiatan sunatan massal, nikah massal, pendidikan gratis/beasiswa yang kesemuanya untuk kemashlahatan umat. 

Dalam titahnya, Tuanku Muhammad Fauzi menyampaikan tentang perlunya dibentuk Dewan Adat yang nantinya akan menjadi media musyawarah dan konsultasi semua perangkat adat dalam mengatasi persoalan-persoalan yang pasti ada apapun bentuknya. Selanjutnya selamat dan sukses turut disampaikan kepada para perangkat adat yang akan mewakili suara masyarakat Kejeruan Metar Bilad Deli di parlemen pada tahun 2024 mendatang. Harapannya bila terpilih, jadilah manusia jujur, selalu menjunjung tinggi amanah dan takut kepada Tuhan. 

Usai menyampaikan muqaddimah dan titah, Tuanku Muhammad Fauzi bangkit dari duduknya diikuti seluruh yang hadir. Dan selesai menyalami perangkat adat dan tamu pria yang hadir, dengan didampingi permaisuri, menemui kelompok wanita yang duduk terpisah sebagai wujud penghormatan kepada kaum hawa. 

Setelah itu, mengajak semuanya yang hadir untuk bersantap makan bersama (saprahan) yang dihidangkan di atas kain putih panjang secara berhadap-hadapan sambil duduk bersila kembali dalam suasana yang akrab. Tersaji aneka masakan yang terdiri dari nasi putih, rendang daging, kari kambing, jelantah timun, tauco, sambal kentang hati dan tak lupa masakan Melayu yang khas yaitu pajri nenas yang kini sudah mulai langka dihidang di acara-acara. 

Tradisi istiadat Junjung Kasih sendiri sudah dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat Melayu sejak ratusan tahun lalu sebagai simbol mempererat tali persaudaraan. Ini merupakan tradisi silaturahmi Raja atau Sultan Melayu dengan perangkat adat dan masyarakat. Ini seperti ajang ramah tamah dan cara Raja atau Sultan untuk dekat dengan masyarakat. Dan biasanya dilakukan di hari-hari besar umat Islam seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha atau acara-acara besar lainnya. 

Meskipun dihadapi dengan zaman modern, Junjung Kasih tetap eksis hingga kini di kalangan lapisan masyarakat Melayu khususnya di Kejeruan Metar Bilad Deli yang dapat menarik minat bagi pariwisata di Sumatera Utara. 

Penulis   :    Yd
Editor     :   Redaksi



Type and hit Enter to search

Close