Bongkar News

Prof. Yasonna Laoly MenKumHam R.I sebagai Pembicara Utama Seminar Nasional di Universitas Kristen Maranatha Bandung




Bongkar Merdeka.com | Bandung,-

Universitas Kristen Maranatha bekerja sama dengan STT IKAT - TIM Misi Nomensen, PGI Wilayah Jabar, Sinode GKP dan Persekutuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) menyelenggarakan: Seminar Nasional "Generasi Unggul Majukan Bangsa Menuju Indonesia Emas".
Bersama narasumber: Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D,  Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia.

Seminar diselenggarakan    
 di Auditorium Prof. Dr. P.A. Surjadi, M.A  Gedung B Lantai 2 Universitas Kristen. Maranatha Jl. Prof.drg. Suria Sumantri No. 65 Bandung. Pada hari Rabu, 12 Juli 2023.  Pukul 13.30 - 16.30 WIB

*INDONESIA EMAS: MIMPI ATAU FAKTA?*


"Mimpi" atau "fakta" tergantung pada:
perspektif dan konteks yang digunakan

Perlu dicatat bahwa
 *"Indonesia Emas"* bisa saja merupakan *kombinasi dari mimpi dan fakta**.  Artinya, sementara ada banyak.tantangan yang harus diatasi,  Indonesia juga memiliki potensi besar.
Untuk mencapai perkembangan yang. Lebih baik dan mencapai tujuan tersebut. Dibutuhkan komitmen, kerja keras, dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat dan sektor swasta untuk mewujudkan cita-cita "Indonesia Emas" ini.

INDONESIA EMAS:
MEWUJUDKAN GENERASI UNGGUL

*Indonesia Emas bukan hanya sekedar impian, tetapi juga sebuah tujuan 
 yang harus kita wujudkan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan Generasi Unggul yang mampu menghadapi tantangan global dengan kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi.

* Generasi Unggul adalah kelompok individu yang memiliki karakteristik unggul dalam aspek, seperti akademik, kepemimpinan, sosial, dan keterampilan teknis.  Mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan memiliki kemampuan untuk berkarya secara kolaboratif.  Dalam konteks Indonesia Emas.   
 Generasi Unggul menjadi kunci dalam mewujudkan visi besar tersebut.

*MENGAPA GENERASI UNGGUL PENTING UNTUK INDONESIA EMAS?*

* Generasi Unggul memiliki peran penting dalam memajukan bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas.  Salah satu alasan utama daya saing global.  Dalam globalisasi ini persaingan semakin ketat dan hanya mereka yang memiliki kemampuan unggul yang dapat bersaing secara efektif di pasar global. Oleh karena itu,  Generasi Unggul harus dilengkapi dengan ketrampilan dan pengetahuan yang relevan agar dapat bersaing di tingkat internasional.

*Selain itu, inovasi dan kreativitas juga menjadi faktor penting dalam mewujudkan Indonesia Emas.  Generasi Unggul yang kreatif dan inovatif akan mampu menciptakan produk dan layanan baru yang  dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.  Sebagai contoh, banyak startup teknologi Indonesia yang sukses di pasar global karena memiliki tim yang terdiri dari Generasi Unggul yang kreatif dan etik yang semakin kompleks.  Perubahan nilai dan norma dalam dan inovatif.

*Tantangan Pendidikan dan Teknologi*

* Pendidikan dan teknologi memiliki peran penting dalam membantu generasi unggul menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Melalui pendidikan generasi unggul dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan mengembangkan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi bangsa.

* Di sisi lain, teknologi juga memberikan kontribusi besar dalam memajukan bangsa.  Dengan adanya teknologi, generasi unggul dapat mengakses.informasi secara cepat dan mudah berkomunikasi dengan orang - orang dari seluruh dunia serta mengembangkan produk dan layanan yang lebih efisien dan efektif.  Namun,  penggunaan teknologi juga harus dilakukan dengan bijak dan etis agar tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan sekitar.

*Tantangan Krisis Moral Dan Etika*

* Generasi unggul saat ini dihadapkan pada krisis moral dan etika yang semakin kompleks.  Perubahan nilai dan norma dalam masyarakat dan perkembangan teknologi yang begitu pesat, membuat mereka sulit untuk menentukan batasan antara benar dan salah.

2. Krisis moral dan etika yang dihadapi oleh generasi unggul dapat berdampak serius pada kemajuan bangsa.  Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat mengarah pada penurunan integritas dan kualitas sumber daya manusia yang menjadi pondasi pembangunan bangsa.


Acara seminar dibuka oleh Pdt. Roosevelt, H.L. Tobing S.Th., M.A, Ketua PGIW Jakarta Barat, dalam sambutannya beliau menuturkan, generasi muda saat ini adalah gereja yang akan memimpin dimasa mendatang.  Melalui tema yang diangkat diharapkan dapat memberikan suatu pendidikan berwawasan kebangsaan bagi para pemangku kepentingan di gereja. 

Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., mengatakan : "2045 adalah masa yang harus kita jemput.  100 tahun Indonesia Emas dalam posisi sekarang, kondisi Indonesia adalah salah satu negara yang mampu melalui masa sulit selama pandemi Covid 19, dan salah satu negara yang mampu, dimana banyak negara termasuk negara-negara besar yang mengalami perkembangan ekonomi yang sangmat mapan, dimana pada masa pandemi Covid 19 dunia  mengalami perubahan. Tapi Indonesia mampu bertahan, dan pertumbuhan ekonomi positif tahun ini.  Walaupun ada penyisir  ekonomi global yang kurang menggembirakan.     
 Tapi kemarin pada rapat di istana, menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tinggi yakni 5,01%.
Ini menunjukkan bahwa dalam kondisi sekarang menjelang 2045 kita harus menyiapkan diri sebagai bangsa harus bergandeng tangan dalam masuk ke tahapan  melewati middle income trap.  Banyak tantangan kalo kita tidak mampu melewati tantangan tersebut. Ditengah-tengah pergolakan ekonomi dunia saat ini, kondisi ekonomi global yang sangat berat, maka mau tidak mau kita harus mulai peningkatan SDM yang besar.  Perkembangan teknologi juga sangat cepat. "

"Generasi yang akan datang juga harus taat pada lingkungan hidup.

Dalam membangun suatu negara, kita sebagai anak-anak bangsa harus ikut menjaga agar pembangunan ekonomi kita, peningkatan sumber daya manusia kita, betul-betul kita jaga dengan baik, dan stabilitas ekonomi kita dijaga dengan baik, dan tentunya kita tetap mempertahankan sistim pendidikan yang demokratis, dan pada saat yang sama kita harus mampu. Jangan sampai konflik-konflik politik membahayakan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara kita.  

Indonesia adalah negara yang sangat plural, sangat hetrogen, dari Sabang sampai Merauke, dari segi budaya sangat bermacam-macam. Dari segi bahasa, dari segi bentuk tubuh juga.  Rentan pada perpecahan kalau masing-masing masih terlalu mengutamakan pluralisme untuk itu sebagai anak bangsa kita harus menjaga peluralisme ke kebhinekaan kita ini tetap menjadikan Pancasila sebagai filosofi bangsa Indonesia.
Program-program ekonomi yang betul-betul disiapkan untuk masuk menuju Indonesia Emas 2045. 

Perbedaan harus dijadikan kekuatan kita bersama. Perbedaan harus dijadikan kekuatan bukan sebagai alat pemecah belah.  Tetapi  sebagai kekuatan menuju Indonesia Emas.yang akan datang," tambahnya. 

"Sebagai orang percaya bagian dari gereja, saya suka Yosua 1 ayat 9 : Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu?  Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN,  Allahmu, menyertai engkau,  ke mana pun engkau pergi.

Adik-adik, sebagai calon-calon pemimpin negara ini, kamu harus punya mimpi besar, bahwa kamu adalah bagian yang akan mengisi republik ini menjadi calon-calon kedepan.  Kamu percaya kalo kamu calon pemimpin.
Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit. Tidak berarti kalau  menggantungkan cita-cita itu tidak bekerja keras",  tutupnya.  

Acara ditutup dengan doa penutup oleh Pdt.  Abdon Amtiran M.Th-Perwakilan STT - IKAT


Penulis  :   eli
Editor     :  Redaksi

Type and hit Enter to search

Close