Bongkar News

Banjir Sungai Cidurian Terjang Mercu Bendungan Irigasi D.I Cipariuk


BONGKAR MERDEKA.COM I CIGUDEG, - Pasca terjadinya bencana tanah longsor serta banjir bandang, Kecamatan Sukajaya, Nanggung, Cigudeg dan Jasinga tahun 2019 silam, yang meluluh lantakan seluruh infrastruktur, termasuk bendungan Daerah Irigasi (D I) Cipariuk yang berfungsi mengairi sawah seluas 175 hektar, habis tersapu air bah. 


Tahun 2021 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, dilaksanakan untuk pertama kalinya peningkatan fungsi jaringan irigasi D.I Cipariuk, aliran Sungai Cidurian dilaksanakan.


Namun kendala utama yang dihadapi oleh pelaksana pembangunan adalah, adanya banjir yang menghancurkan 30 meter pasangan mercu yang sudah selesai dibangun. 


"Kami bingung harus berupaya apalagi ? banjir selalu menghantam kerjaan kami, ini kali ketiga bangunan mercu yang sudah jadi sepanjang 30 meter dihempas air bah, yang sebelumnya 5 meter terkena, sudah kita perbaiki," kata Ismet pelaksana lapangan, Minggu, 07/11/2021.


Hal itu dimaklumi Basir Ketua Kelompok Tani Sri Rahayu, Desa Sukaraksa, sebagai Kelompok Penerima Manfaat (KPM) namun demikian pihaknya tetap mengharapkan pihak terkait melanjutkan pembangunan irigasi, mengingat manfaatnya cukup luar biasa. 


"Manfaat pembangunan proyek irigasi Cipariuk dapat mengairi 175 hektar sawah yang terdapat di Desa Sukaraksa serta Sukamaju,  Alhamdulillah sudah ada pembangunan kembali, pasca terjadinya banjir bandang tahun 2019, namun kali ini hal yang sama terjadi ketika selesai pembangunan dihantam banjir Sungai Cidurian lagi," ucapnya. 


Kendati demikian Basir berharap, "Kami tetap memohon kepada pihak terkait untuk pembangunan ini menjadi prioritas, karena 3 tahun sudah sawah kami kekurangan air, hanya mengandalkan hujan yang turun, gagal panen mencapai lebih dari 50 persen, dengan kualitas yang kurang pula, D. I Cipariuk ini satu - satunya harapan kami, agar kembali pertanian seperti dahulu. 


Kala itu bukan hanya untuk dimakan, kami juga bisa menjualnya dengan mutu dan hasil panen yang bisa diandalkan, masih kata Basir, "Desa Sukaraksa hanya memiliki kelompok tani Sri Rahayu, jika digabungkan dengan Sukamaju ada tiga, saya, Saluyu dan Sabilulungan," ucapnya. 


Pasca kejadian Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor tahun 2019 yang menghancurkan bendungan irigasi Cipariuk baru sekarang ada penggantinya, namun  banjir menjadi kendala utama yang sukar diatasi, masih kata Basir. 


"Karena ini kan kejadian alam ya, kami memahami apa yang terjadi, pembangunan ini harus tetap dilaksanakan hingga selesai, karena telat lebih baik daripada tidak sama sekali," tegasnya. (Ipay). 

 

Type and hit Enter to search

Close