Bongkar News

Sekda Terima Arahan Gubernur, Segera Pulihkan Wilayah Terdampak Bencana


BONGKAR MERDEKA.COM  |  LEUWILIANG, MELALUI Kunjungan Kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Forkopimda Jabar, meninjau lokasi bencana alam, banjir yang menerjang Kampung Cisarua, Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang, pada beberapa waktu lalu.

Di lokasi Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin menerima arahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk segera memulihkan wilayah terdampak bencana longsor dan banjir, yang terjadi di bogor barat, pada 2 (dua) wilayah kecamatan yang berbeda, diantara kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan. 

Arahan tersebut diterimanya saat mendampingi Gubernur mengunjungi korban bencana di Desa Purasari, Leuwiliang,  Minggu (26/6), pagi 

Kehadiran Gubernur Jabar bersama Sekda Kabupaten Bogor beserta jajaran Forkopimda, Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor membuktikan, bahwa negara hadir di tengah-tengah bencana yang terjadi di 2 (dua) wilayah kecamatan itu.

Gubernur Jabar meyakinkan kehadirannya ingin menguatkan para korban, dan mencari solusi dari takdir Allah yang kita sebut bencana.

"Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, permasalahan ini adalah permasalahan kita bersama, "kata dia

Dirinya hadir membawa bantuan dari Pemprov Jabar, sebesar Rp.500 juta. Uang ini terfokus  untuk tanggap darurat terlebih dahulu, untuk proses rekonstruksi silahkan diajukan lagi, dana dikombinasi dengan dana darurat dari Pemkab Bogor.

“Setelah proses tanggap darurat, selanjutnya adalah proses rekonstruksi atau pemulihan yang harus kita monitor secara umum".

Tolong hitung secara terukur kebutuhannya, wilayah yang terdampak harus kembali normal segera, ”tegas Ridwan Kamil.

Sementara Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil. "Menyampaikan pastikan tempat pengungsi termonitor dengan baik, mereka yang di rumah-rumah saudaranya maupun di pengungsian. "tegas dia 

"Dirinya titip jangan sampai mereka sudah hilang harta benda, harus ditambah sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari, "pesan nya

“Ia ucapkan terima kasih, upaya gotong royong kita ini luar biasa, sehingga tidak perlu berlama-lama untuk mengembalikan keadaan kembali normal, ”tutur Kang Emil.

Selain itu Kang Emil juga mengingatkan, mohon jangan ganggu aliran sungai, jangan sampai ada lagi sungai dialih fungsikan ke berbagai hal yang tidak seharusnya, kejadian bencana ini harus jadi pelajaran.

“Negara harus tegas terhadap hal ini, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Jangan sampai karena satu dua orang yang tidak mau paham, akhirnya yang dikorbankan masa depan orang banyak, meski terjadinya bencana, ”tandas Kang Emil.

Diketahui wilayah jawa barat, bersama wilayah kabupaten bogor diberkahi dengan banyak air. hujan, meski intensitas itu, berada paling banyak di kabupaten bogor, sehingga berbagai  sungai paling banyak terdapat di Indonesia, tepatnya di wilayah yang berada di Jawa Barat.

“Jadi urusan air, urusan hujan harus jadi berkah, jangan sampai jadi musibah, meski kita tidak pakai ilmu untuk memahami takdir Allah, dalam  menjalani kehidupan nya, ”terang Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, 

Kembali Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin, menjelaskan, kita sedang diuji, dirinya mengucapkan turut berduka cita kepada saudara-saudara kita yang terkena bencana alam di 2 (dua) kecamatan, yaitu Leuwiliang dan Pamijahan.

“Senada juga disampaikan, kami akan secepatnya melakukan berbagai langkah recovery, saat ini kita sedang menghitung dan menghimpun data, jangan sampai ada yang terlewat". 

Sementara kita akan dorong agar RT, RW, begitu juga Kades yang didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas, serta SKPD.

"Mengenai data yang terinvertalisir agar segera diserahkan dan informasi untuk segera kita tindaklanjuti melalui pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT), ”jelas Burhanudin.

Intinya, tambah Burhanudin, kita sudah bergerak dari awal kejadian, mulai per hari ini, Ia kira bisa dilihat bantuan sudah masuk dari relawan, dari organisasi, bahkan dari Kapolri juga sudah memberikan untuk di Leuwiliang dan Pamijahan masing-masing 250 paket, dan ada juga dari Baznas, Chevron, PT. Antam dan lain nya

“Yang penting dirinya sudah tegaskan kepada kepala desa agar pengelolaan dan penyaluran bantuan ini dilakukan dengan baik. Kita juga siap bantu, di lapangan ada BPBD, Tagana dan yang lainnya, ”ujar Burhanudin.

Sekedar informasi, data sementara gambaran umum bencana di Kecamatan Leuwiliang yang disampaikan oleh Camat Leuwiliang adalah jalur terdampak, yaitu yang menghubungkan antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Sukabumi, lintasan itu terputus sepanjang 80  meter. 

Dengan 20 titik longsoran besar dan 44 titik longsoran kecil. 

Diantaranya Jalan terputus 2 titik, jembatan terputus 1 titik. Saat ini sudah diselesaikan beberapa titik longsoran dan pekerjaannya masih terus berjalan

Meski ada 10 rumah rusak berat, dan 90 rumah rusak ringan, serta 1 orang meninggal dunia dan yang terdampak langsung ada hampir 177 Kartu Keluarga. 

Kebanyakan ditampung di rumah-rumah saudaranya, untuk di Posko pengungsian hanya 20 orang. Kerusakan lahan pertanian hampir 35 hektar, kerugian peternakan sekitar 20 ton ikan.

Terdapat 6 dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kebutuhan yang mendesak adalah normalisasi jalan, dan pembersihan lumpur, selanjutnya normalisasi sungai.

Selain itu gambaran umum dampak bencana di Kecamatan Pamijahan yang disampaikan Camat Pamijahan meliputi, kejadian bencana mengakibatkan 8 titik longsor dan juga banjir, dari kejadian tersebut ada 2 orang meninggal dunia. 

Kerusakan ada 60 unit yang rusak, rusak berat 11, selebihnya rusak sedang dan rusak ringan. Ada jembatan terputus, ada 3 sarana ibadah rusak, ada 2 jalan terputus karena longsor. 

Untuk kerugian peternakan terdapat 35 kambing yang mati, dan ratusan ikan ternak siap panen.

Sebanyak 371 warga yang terdampak langsung, sebagian ada yang tinggal di mushola dan sebagian lagi di rumah saudaranya. 

Kejadian longsor ini adalah yang kedua kalinya. Kecamatan Pamijahan, wilayah yang merupakan daerah zona merah rawan banjir dan juga longsor. 

Dari 15 desa, yang masuk zona merah ada 4 desa yakni Desa Purwabakti, Cibunian, Ciasmara dan Ciasihan. 

"Khusus di Cibunian hampir setiap tahun terjadi banjir dan longsor. "tutup nya.


Redaksi 

Editor    :  Wendi Mayuda

Type and hit Enter to search

Close