BONGKAR
MERDEKA.COM I NARA - Mantan Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe (67) dilarikan ke rumah sakit, akibat tertembak pada
bagian dada saat berkampanye di Nara, dekat Stasiun Yamatosaidaiji, Jumat (8/7)
sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Dia pun segera dilarikan ke rumah sakit,
dan langsung tak sadarkan diri. Sepertinya, politisi Partai Demokratik Liberal
itu mengalami henti jantung.
Seorang pria paruh baya yang diduga
menjadi pelaku penembakan, sudah diamankan polisi.
Insiden penembakan ini benar-benar
mengejutkan publik. Pasalnya, Jepang adalah negara yang memiliki undang-undang
senjata paling ketat di antara negara ekonomi terkemuka. Jarang sekali terjadi
penembakan di Negeri Sakura.
Selama pemerintahannya, Abe berhasil
membawa stabilitas ekonomi yang baik. Sebelum ditunjuk pada tahun 2012, Jepang sempat mengalami enam kali gonta-ganti
Perdana Menteri.
Tangan dingin Abe berhasil meloloskan
Jepang dari jerat deflasi. Abenomics yang digagasnya, berhasil menghidupkan
kembali ekonomi Jepang.
Dia juga menghadapi pemerintahan Amerika
Serikat di bawah Donald Trump, yang mempertanyakan satu-satunya aliansi militer
negara itu. Serta meningkatkan hubungan dengan mitra dagang terbesarnya China,
yang juga sempat bersitegang dengan Jepang selama beberapa dekade.
Abe resmi mengumumkan pengunduran diri
dari jabatannya karena alasan kesehatan,
pada 28 Agustus 2020. Kala itu, dia disebut mengalami radang sistem pencernaan
yang terus memburuk.
Abe yang tak ingin penyakitnya
mengganggu pengambilan keputusan, minta maaf kepada rakyat Jepang karena tidak
bisa menyelesaikan masa jabatannya.
Pria kelahiran Shinjuku, Tokyo 21
September 1954 itu merupakan salah satu Perdana Menteri Jepang terlama, setelah
masa Perang Dunia II, dengan masa jabatan 8 tahun. (***/Wismo)
Social Footer