Bongkar News

KAMAKSI Kritik Mentri Pertanian, Ini Penyebabnya


Jakarta I Bongkar Merdeka.com - Kinerja Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo mendapat kritik sejumlah kalangan. Mereka menyebut di kabinet ada menteri payah asal mangap, asbun (asal bunyi), jago ngeles, karena tidak sanggup mengatasi masalah. Ada juga menteri yang tak berpihak kepada rakyat.

Salah satu menteri yang mendapat kritik adalah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait pernyataannya yang menganjurkan petani menggunakan terasi dicampur air dan dibacakan doa-doa sebagai pengganti pupuk subsidi.

SYL menyebut krisis pupuk yang melanda beberapa negara termasuk Indonesia akibat konflik Rusia-Ukraina memperngaruhi ketersediaan pupuk nasional.

Pernyataan Mentan itu mungkin frustasi dan gamang. Atau jangan - jangan gak sanggup lagi jadi Mentan ya lebih baik SYL mundur saja dari Menteri, ujar Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI), Senin (31/10/2022).

Aktivis yang kerap disapa Jojo tersebut menilai, jika tumbuhan ikut diberi terasi, lalu bagaimana jadinya. Karena keberadaan terasi tersebut akan menjadi rebutan dengan manusia yang menggunakan terasi untuk membuat sambal. Padahal untuk tanaman bisa menggunakan pupuk organik dan biayanya juga murah yakni 1 ha hanya Rp1 juta.

Payah Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) Joko Priyoski menilai Mentan SYL yang meminta pupuk diganti terasi dan doa merupakan pernyataan yang payah dan tidak tepat dari seorang Menteri Pertanian. Karena di Indonesia banyak ahli pertanian yang terbaik dibidangnya. Harusnya Mentan minta pendapat para ahli pertanian untuk mengatasi kelangkaan pupuk. "Kok bisa ya statement Mentan payah gitu," ujar Joko Priyoski.

Pria yang akrab disapa Jojo ini mempertanyakan, terasi dipakai sebagai pupuk tanaman. Setahunya terasi adalah bahan olahan makanan untuk membuat sambal atau makanan. Oleh karena itu seorang Menteri harusnya mengeluarkan pernyataan yang ilmiah dan masuk akal. Bukan justru mengeluarkan statement yang tidak jelas dan penuh kontoversi, ujar Ketua Umum KAMAKSI.

Sebelum Mentan SYL mengatakan "Kalau tunggu pupuk subsidi pasti tidak bisa itu. Kita adaptasi dengan cara kita, banyak orang yang sukses tanpa menggunakan pupuk subsidi. Ayo kita gunakan pupuk yang ramah lingkungan, tetapi penyuburannya bisa tetap kita lakukan," ujar Mentan SYL.

Salah satunya adalah dengan menggunakan terasi plus dibacakan doa-doa yang menurutnya membuahkan hasil yang bagus. "Semua kearifan lokal, misalnya air dicampur terasi, dicampur doa ternyata hasilnya bagus, kita coba pikir seperti itu," terangnya.(vid/tim)

Type and hit Enter to search

Close