Catatan persiapan Aksi Jilid III, Rakyat Lebak Menggugat
Bongkar Merdeka.com | Lebak,-
Mengingat kembali sejarah Korupsi di Banten. Tahun 2013 yang lalu, para pembela Penguasa Dinasti di Banten aksi unjuk rasa saat Mantan Gubernur Ratu Atut Chosiyah diperiksa KPK dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka menuntut KPK untuk berhati-hati atas intervensi politik, pengebirian supremasi hukum, dendam pribadi, mengatasnamakan kemiskinan, kejahatan kemanusiaan, adu domba dan provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Padahal sejak di penjaranya Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, tidak terbukti adanya Intervensi politik, bahkan anaknya Andika Hazrumy masih bisa menikmati kursi Wakil Gubernur pada Tahun 2017, hal ini pun diperkuat bahwa keluarga "RAU" masih eksis menguasai beberapa Kabupaten Kota di Provinsi Banten.
Di Lebak juga hampir sama, saat para pembela Penguasa Dinasti Lebak (Komprador) habis habisan membela Tuannya karena dugaan kasus Mafia tanah yang menjeratnya bergulir di Mabes Polri. Hamba Komprador itu memakai gaya lama dengan issue murahan, ngumpulin KTP, tanda tangan bersama, bahkan memakai sekenario aksi seolah-olah tidak ingin para Mafia yang termasuk para centeng Penguasa Dinasti Lebak itu di tersangkakan.
Aksi Jilid III Masyarakat Banten Bersatu dengan seruan "Rakyat Lebak Menggugat" saya pastikan akan mengguncang Gedung Mabes Polri, KPK, bahkan Istana Negara, dan saya tidak akan memberikan mereka keleluasaan bernapas sampai para perampas tanah rakyat dan tanah negara di Lebak dijebloskan ke Penjara. Saya tidak pernah rela rakyat saya harus kehilangan sebagian hak hidupnya karena dirampas.
Dosa penguasa di Lebak itu sudah Tuhan tunjukkan dalam kasus dugaan penyerobotan dan perampasan tanah rakyat oleh para Mafia, bahkan hal ini terlihat oleh seluruh rakyat Lebak dan menjadi tranding issue nasional. Jadi walaupun mulut mereka berbusa membela para cukong dan kebohongan itu kemas memakai bahasa suci (Tabayyun). Namun ingat, fakta kebenaran akan mencari momentum dan jalannya sendiri, waktu akan mendukung dan membuktikan.
Penulis : Rizwan Comrade Seorang Aktivis Lebak Banten
Social Footer