Bongkar News

Sungai Wrati Berbau Busuk, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan lakukan Sidak




Bongkar Merdeka.com | Pasuruan,-

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan HM. Sudiono Fauzan bersama warga dan kepala desa kedungringin Rizky Wahyuni, meninjau kondisi kali Wrati yang sangat memprihatinkan. "Setiap hari bau busuk ketika musim kemarau melanda akibat tidak mengalirnya aliran Sungai Wrati tersebut, penyebab nya yaitu begitu banyaknya tumbuhan Enceng gondok yang mengakibatkan aliran air sungai jadi tidak mengalir lancar. Jika musim hujan menjadi langganan banjir .



"Bahkan, dikeluhkan oleh warga setempat terkait bau busuknya limbah dari Pabrik yang dialirkan ke Sungai Wrati . Diantaranya yang terdampak yaitu 4 desa pada 2 kecamatan .

Pantauan dilokasi Sungai DAS Wrati kami melihat atau turun langsung ke lokasi bersama kepala desa Kedungringin, ketua Forum DAS Wrati dan sejumlah warga memang kondisinya sangat memprihatinkan dan bau busuk menyengat. Bahkan Ketua DPRD sampai tidak tahan dengan baunya dan hampir muntah - muntah pada Jumat (15/9/2023)

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan saat sidak dilokasi Sungai Wrati mengatakan, kelihatannya dengan adanya sungai yang menjadi banjir ternyata jembatan yang ada di desa Kedungringin khususnya di Dusun Kedungringin tengah sangat rendah sehingga harus di lakukan peninggian jembatan, agar air bisa mengalir lancar," kata mas Dion Ketua DPRD 

Dia juga menjelaskan Desa Kedungringin, Kedungboto Kecamatan Beji dan Desa Tambakan Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan selalu menjadi langganan banjir pada saat musim penghujan tiba .

Sementara saat ditanya sejumlah awak media terkait bau busuk yang menyengat, mas Dion mengatakan bau yang menyengat ini jelas dari limbah Industri yang ada di daerah luar Desa Kedungringin .

Nanti akan kami koordinasikan instansi terkait baik tingkat Pemkab Pasuruan, Pemprov Jatim dan pusat. Jika kedepannya ada perusahaan yang diketahui membuang limbahnya tanpa melalui IPAL, maka akan kami dorong untuk diberikan peringatan hingga pencabutan ijin operasional.

Sementara untuk penanganan pembersihan sungai Wrati juga demikian, akan segera kami lakukan koordinasi dengan pihak BBWS," jelasnya.

Perlu diketahui bahwa keberadaan sungai wrati murni merupakan kewenangan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).

“Jika Pemkab Pasuruan melaksanakan pembersihan tanpa berkoordinasi dengan pihak BBWS, akan menjadi permasalahan hukum dikemudian hari yakni doubel anggaran. Artinya kami akan membantu menekan pihak terkait untuk segera melakukan penangangan, agar kehidupan warga disekitar bantaran Sungai Wrati dapat hidup nyaman dan sehat,”pungkasnya .

Ditempat yang sama Rizky Wahyuni Kepala Desa Kedungringin menambahkan, kasus kali Wrati yang berbau busuk menyengat dan selalu tertutupi enceng gondok ini, sudah bertahun-tahun lamanya.

Kami setiap hari harus hidup dan menghirup bau busuk yang menyengat. Kami berharap pihak Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan instansi terkait agar tanggap serta menyelesaikan kasus ini.

Intinya pihak BBWS untuk tanggap dan memonitor keberadaan sungai ini pada setiap saat. Tadi saja sampeyan lihat sendiri, pak Dion sampai muntah-muntah akibat bau busuk sungai ini," tuturnya .

Sementara ini warga terbantu dengan Forum DAS Wrati yang intens bersama warga serta sebagian perusahaan membersihkan sungai wrati . 

Penulis ;  Ika Romadiani/Abdullah
Editor    :   Redaksi

Type and hit Enter to search

Close