Bongkar merdeka.com |Kalimantan Timur,
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) kembali menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan operasi hulu migas melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah pemangku kepentingan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (8/10/2025).
Acara yang berlangsung di Aula Kantor Pemerintah Kabupaten PPU ini menghadirkan narasumber dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan serta Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpam Obvit) Polda Kaltim.
FGD tersebut diikuti berbagai unsur, mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, TNI, Polri, Pos Lanal, hingga perwakilan kecamatan dan kelurahan sekitar wilayah operasi PHKT. Selain itu, turut hadir perwakilan Kilang Pertamina Internasional (RU V Balikpapan), Gapasdap, serta Paguyuban Motorist Speed Boat Kabupaten PPU.
Head of Communication Relations & CID Zona 10 PHKT, Dharma Saputra, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konsistensi perusahaan dalam menjalankan operasi hulu migas yang aman, selamat, dan ramah lingkungan.
“FGD ini adalah bagian dari pendekatan kolaboratif kami untuk memperkuat penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung ketahanan energi nasional sebagaimana sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” ujar Dharma.
Lebih lanjut, Dharma menegaskan pentingnya sosialisasi keselamatan hulu migas kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi.
“Kampanye ini juga menjadi implementasi dari pedoman keselamatan Corporate Life Saving Rules (CLSR) Pertamina, terutama pada aspek Line of Fire dan Land Transportation. Panduan ini tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga masyarakat sekitar dari potensi risiko kegiatan operasi migas,” imbuhnya.
Dharma juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut, termasuk Pemkab PPU yang memfasilitasi tempat pelaksanaan FGD.
“Kami juga berterima kasih kepada KSOP Balikpapan yang telah menginspirasi penyelenggaraan kegiatan ini, sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabdian masyarakat pada peringatan Hari Perhubungan Nasional lalu,” tambahnya.
Sementara itu, Burhanudin, perwakilan dari SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, mengapresiasi langkah PHKT yang secara rutin melibatkan berbagai pihak dalam membangun budaya keselamatan bersama.
“Keselamatan adalah faktor kunci dalam kelancaran operasional. Forum seperti FGD ini menjadi ruang penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat komunikasi dan kepedulian terhadap aspek keselamatan,” ungkapnya.
FGD kali ini juga menyoroti hasil positif dari penerapan budaya keselamatan di lingkungan PHKT. Berdasarkan data, Incident Rate (IR) sektor hulu migas tercatat menurun dari 0,55 pada tahun 2020 menjadi 0,11 di 2024, sementara angka kecelakaan kerja juga terus menurun.
Dalam sesi paparan, Ramona Ginting, Superintendent Operation HSSE Lawe-Lawe Terminal, menjelaskan pentingnya disiplin dalam penerapan standar keselamatan di area operasi.
“PHKT selalu berupaya menjadi teladan dalam praktik keselamatan terbaik di industri migas nasional dan global. Kami percaya budaya selamat adalah fondasi utama keberlanjutan produksi migas,” pungkasnya.
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang beroperasi di Zona 10, PHKT terus berinovasi dalam penerapan teknologi ramah lingkungan di Wilayah Kerja Kalimantan Timur & Attaka. Melalui prinsip ESG, PHKT berkomitmen mendukung ketahanan energi nasional serta mewujudkan semangat #EnergiKalimantanUntukIndonesia.
Penulis : vid/ jp
Editor : Redaksi
Social Footer