Bongkar merdeka.com |Kutai Kertanegara
Terobosan teknologi kembali mengukuhkan komitmen PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dalam menjaga ketahanan energi nasional. Melalui penerapan Through-Tubing Electric Submersible Pump (TTESP), perusahaan berhasil meningkatkan produktivitas sumur minyak hingga 150 persen di wilayah operasi selatan (Southern Area Operation) Wilayah Kerja (WK) Sanga Sanga, Kalimantan Timur.
Teknologi TTESP merupakan pompa listrik berukuran kecil yang dipasang langsung melalui pipa produksi tanpa memerlukan rig pengeboran. Langkah ini tidak hanya mempersingkat waktu kerja, tetapi juga menekan biaya operasional secara signifikan. Sejak mulai digunakan pada 2023, produksi rata-rata sumur meningkat tajam, dari 60 barel minyak per hari (bopd) menjadi 150 bopd.
Manager PHSS Field, Iva Kurnia Mahardi, menegaskan bahwa penerapan inovasi dan teknologi merupakan strategi utama perusahaan dalam menghadapi tantangan produksi di lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
“Inovasi seperti TTESP menjadi langkah penting bagi kami untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produksi di tengah kondisi reservoir yang menurun secara alami. Ini selaras dengan komitmen Pertamina dan Subholding Upstream dalam mendukung kemandirian energi nasional,” ujar Iva, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10/2025).
Lapangan di WK Sanga Sanga dikenal memiliki karakteristik reservoir multi-layer dan sebagian besar mengandalkan sistem gas lift. Dengan keterbatasan tersebut, PHSS terus berinovasi agar kegiatan produksi tetap stabil. Melalui TTESP, pompa listrik dapat dipasang pada pipa berdiameter di bawah tiga inci menggunakan spooler unit, tanpa perlu melakukan workover rig, sehingga instalasi cukup dilakukan dalam satu hari kerja.
Selain efisiensi waktu dan biaya, teknologi ini turut memberikan dampak ekonomi yang nyata. PHSS mencatat adanya potensi tambahan pendapatan sekitar USD 32 juta, hasil dari peningkatan produksi dan keandalan operasi yang lebih tinggi.
Inovasi TTESP juga mendapat dukungan penuh dari SKK Migas serta diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi.
Sejak 2023 hingga 2025, TTESP telah mengantongi lebih dari tujuh penghargaan nasional dan internasional, antara lain UIIA Subholding Upstream Pertamina, APQA Pertamina, nominasi Efisiensi Energi Nasional Kementerian ESDM, hingga Jury Prize dari China Association of Invention.
Iva menambahkan, keberhasilan TTESP menjadi bukti kemampuan PHSS untuk beradaptasi terhadap tantangan teknis dan bisnis di industri hulu migas.
“Kami yakin, penerapan teknologi tepat guna seperti TTESP akan menjadi model pengembangan produksi bagi lapangan lain, sekaligus memperkuat posisi Indonesia menuju target produksi nasional satu juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada 2030,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) di Zona 9, PHSS tidak hanya fokus pada efisiensi operasi, tetapi juga menjalankan pengelolaan hulu migas yang berlandaskan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, PHSS berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Kalimantan Timur.
Penulis : jp / vid
Editor : Redaksi
Social Footer